Menggali Keindahan dari Perbedaan : Penyuluhan Agama Kristen Tapteng di Lapas Kelas III Barus

Pandan (Humas). Penyuluh Agama Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tapanuli Tengah, Novita Hutapea, S.Th. menekankan bahwa layaknya tubuh Kristus yang berbeda-beda namun satu kesatuan, perbedaan di antara setiap warga binaan pun menjadi sebuah keindahan jika dikembangkan untuk saling melengkapi. Hal ini disampaikan beliau sewaktu melaksanakan pembinaan kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Barus, Rabu (24/07).

Merenungkan Nats Alkitab dari 1 Korintus 12:12-27 yang berbicara mengenai perbedaan peran dari tubuh Kristus yang meskipun berbeda namun satu kesatuan, Novita dengan tegas menyampaikan bahwa prinsip Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menjadi semboyan nasional kita, tetapi juga merupakan desain ilahi untuk tubuh Kristus. “Gereja adalah satu tubuh yang terdiri dari berbagai anggota yang berbeda, namun semuanya bersatu dalam satu Roh Kristus,” ucapnya.

Selama penyuluhan, Novita menguraikan arti keberagaman dalam tubuh Kristus. Setiap anggota tubuh memiliki peran yang berbeda seperti tangan, kaki, atau mata, dan betapa semua anggota ini saling membutuhkan satu sama lain. Ia dengan sangat semangat menyatakan bahwa setiap orang harus menyadari keberagaman bakat, kepribadian, dan pengalaman merupakan berkat dari Allah. “Allah menciptakan kita dengan berbagai bakat, kepribadian, dan pengalaman yang berbeda. Ketika kita menerima perbedaan tersebut dan bekerja bersama dalam kasih Kristus, kita mencerminkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dengan indahnya,” tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar pemaparan teori, tetapi juga mengajak para warga binaan untuk merenungkan bagaimana menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. “Mari kita terus berusaha untuk menerima dan menghargai perbedaan di antara kita. Ini termasuk perbedaan suku, bahasa, budaya, dan bakat,” seru Novita.

Novita berharap pertemuan ini dapat menginspirasi semua yang hadir untuk menerima dan menghargai perbedaan di antara mereka. Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memohon agar umat Tuhan di seluruh dunia dapat hidup dalam kesatuan yang lebih mendalam, mencerminkan kasih Kristus yang sejati dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi setiap umat Kristiani, khususnya di Tapanuli Tengah.


Warning: trim() expects at least 1 parameter, 0 given in /home/n1579698/public_html/wp-blog-header.php on line 23