Pandan (Humas), Pada Sabtu, 1 Februari 2025, Siswa-Siswi Kelas X-A dan XI-G MAN 1 Tapanuli Tengah mengunjungi rumah duka sebagai bentuk kepedulian sosial dan tindak lanjut dari program tujuh kebiasaan baik yang diterapkan di sekolah. Kegiatan bertakziah ini dilakukan atas meninggalnya orang tua dari dua siswi MAN 1 Tapanuli Tengah, Fitri Oktafian Daulay (Kelas X-A) dan Nur Syifa Wariski Daulay (Kelas XI-G). Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya empati dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.(03/02)
Acara takziah ini dihadiri oleh Kepala MAN 1 Tapanuli Tengah, Elmaryanti Marbun, S.Ag, M.Hum, Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas, Zakiah Hibdar Pasaribu, S.Ag, serta wali kelas dari kedua siswi, Lenni Orna Chintia, S.Pd (Walas XA) dan Rahmi Azizah, S.Pd (Walas XI G). Beberapa guru lainnya, seperti Siti Rukmana, S.Pd, Rimsani, dan Juliana Tanjung, S.Ag, juga turut hadir untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka.
Dalam acara tersebut, Ustadz Abdi Hariyanto Daulay diberikan kesempatan untuk menyampaikan kata-kata takziah. Dalam pesan beliau, Ustadz Abdi mengingatkan bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari, dan sebagai umat Islam, kita harus selalu bersiap dengan amal ibadah yang baik. Ia juga mendoakan agar almarhum diterima di sisi Allah SWT dan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran yang luar biasa.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Protokol Agustina dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rizky, salah satu siswa. Pembacaan Al-Qur’an tersebut memberikan suasana yang penuh ketenangan dan kedamaian, serta menjadi doa untuk almarhum. Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan siswa untuk lebih peduli terhadap sesama, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas Madrasah, menciptakan suasana yang penuh kasih sayang dan empati.